AV FISTULA REGIO FEMORALIS
1. Pengertian
AV Fistula adalah adanya hubungan antara pembuluh darah arteri dan vena.
2. Anatomi dan Fisiologi
2.1. Arteri
Merupakan pembuluh darah yang berperan sebagai transportasi sel–sel darah yang membawa O2 dari jantung ke jaringan tubuh. Pembuluh darah arteri memiliki tiga lapisan yaitu
· tunika intima yang merupakan lapisan pembuluh darah yang paling dalam yang terdiri dari sel–sel endotel
· tunika media yang merupakan lapisan pembuluh darah bagian tengah yang terdiri dari otot polos dan jaringan elastis
· tunika adventisia atau eksterna yang merupakan lapisan pembuluh darah paling luar. Lapisan ini mengandung serabut kolagen dan elastis yang berfungsi melindungi dan menguatkan kedudukan pembuluh darah dengan jaringan sekitarnya.
a. Arteri femoralis kommunis
Merupakan lanjutan arteri iliaka eksterna yang membawa darah ke bagian distal untuk memperdarahi otot paha, mempunyai ukuran yang paling besar diantara arteri yang ada pada ekstremitas bawah. Bagian arteri ini bercabang dua yaitu : arteri femoralis superfisialis dan arteri profunda.
b. Arteri Femoralis Superfisialis
Adalah cabang dari arteri femoralis kommunis yang letaknya lebih ke superfisialis dimana arteri ini mendarahi otot paha ke bagian luar.
c. Arteri Femoralis Profunda
Adalah cabang yang mendarahi otot paha bagian dalam.
d. Arteri Poplitea
Merupakan pertemuan antara arteri femoralis superfisialis dan profundayang masuk fosa poplitea menjadi arteri poplitea yang mendarahi otot sekitar lutut.
e. Arteri Tibialis Anterior
Yaitu cabang pertama poplitea yang mengalir sepanjang permukaandari membrane interoseus di bagian depan kaki, arteri tibialis anterior akan menjadi arteri dorsalis pedis.
f. Tibio Feronial Trunk
Merupakan cabang kedua arteri poplitea yang memisahkan arteri tibialis posterior dan arteri femoral.
g. Arteri Tibialis Posterior
Yaitu mendarahi bagian medial dan post dari kaki bawah
h. Arteri Feronial
Mendarahi lateral dan posterior kaki bagian bawah
i. Arteri Dorsalis Pedis
Bagian distal dari arteri tibialis anterior yang mendarahi otot pergelangan kaki.
2.2. Vena
Pembuluh darah vena berperan sebagai Jalur transportasi darah yang membawa CO2 hasil metabolisme dari jaringan menuju ke jantung. Pembuluh darah vena juga memiliki tiga lapisan seperti arteri. Lapisan tengah pembuluh darah vena berotot lebih tipis dari lapisan pembuluhdarah arteri, mudah kempes dan kurang elastis. Oleh karena itu pembuluh darah vena dalam anggota gerak mengalir secara gravitasi dan berdasarkan pompa otot
a.Vena Femoralis Superfisialis
Adalah cabang dari vena femoralis communis yang letakknya lebih lebih ke superfisialis, dimana vena ini membawa darah dari otot paha bagian dalam menuju ke jantung.
b. Vena Femoralis Profunda
Vena femoralis profunda adalah cabang yang membawa darah dari otot paha bagian dalam.
c. Vena Poplitea
Merupakan pertemuan antara vena femoralis superfisialis dan vena femoralis profunda yang masuk fosa poplitea, menjadi vena poplitea yang membawa darah dari otot sekitar lutut.
d. Vena Tibialis Anterior
Adalah cabang pertama poplitea yang mengalir sepanjang permukaan dari membrane interoseus di bagian depan kaki. Vena tibialis anterior ini akan menjadi vena dorsalis pedis.
e. Vena Tibialis Posterior
Yaitu vena yang membawa darah dari bagian medial dan posterior dari kaki bawah.
f. Vena Peronial
Yaitu vena yang membawa darah dari lateral dan posterior kaki bagian bawah.
g. Vena Perforator
Yaitu pembuluh darah vena yang menghubungkan antara vena superfisialis dengan vena dalam.
Gambar 1
( Anatomi pembuluh darah tungkai )
3. Pathofisiologi
Sistem sirkulasi darah arteri dan vena secara normal
Arteri membawa darah yang kaya oksigen dari jantung ke jaringan ( perifer ) . Arteri memiliki tekanan yang tinggi kurang lebih 120 mmHg sedangkan vena membawa darah yang kaya C02 dari jaringan ke jantung.. Vena memiliki tekanan yang rendah kurang lebih 50 mmHg.
Sistem Aliran pada AV fistula
Pembuluh darah arteri memiliki tekanan yang tinggi sedangkan vena memiliki tekanan yang lebih rendah dari arteri. Akibat suatu trauma atau Puncuture atau bedah atau Inflamasi yang menyebabkan lapisan pembuluh darah arteri dan vena rupture, sehingga terjadi hubungan antara pembuluh darah arteri dan vena. Karena tekanan arteri lebih tinggi maka aliran darah arteri mengalir (masuk) ke sistem vena yang memiliki tekanan yang lebih rendah
Gambar 2
AV Fistula
4. Tanda dan Gejala AV fistula
1. Teraba ada thrill pada daerah AV fistula.
2. Apabila di dengarkan dengan stetoskop pada daerah AV fistula terdengar bruit.
3. Bengkak pada distal AV fistula , apabila AV fistulanya besar sehingga menghambat aliran vena menuju ke jantung
5. Tipe AV Fistula
3 Tipe AV fistula yaitu:
1. Congenital AV fistula adalah adanya hubungan antara arteri dan vena sejak lahir
2. AV Fistula di dapat ( iatrogenic, Trauma, dan Inflamasi )
3. Therapeutic Untuk hemodialisis pada pasien gagal ginjal
6. Penyebab AV fistula
1. Iatrogenic ( bedah, puncture )
2. Trauma
3. Inflamasi
7. Komplikasi AV fistula
1. Limb Iskemik terjadi akibat penurunan jumlah darah yang mengalir ke distal, karena sebagian darah arteri masuk ke sistem vena melalui fistula.
2. DVT (deep vein thrombosis) terjadi akibat adanya aliran darah yang masuk dari arteri, yang memiliki tekanan tinggi ke vena yang memiliki tekanan rendah, maka tekanan di distal vena meningkat sehingga menghambat aliran vena di proximal atau kaki menuju ke jantung
8. Tatalaksana pada pasien AV fistula
1. Observasi.
Dilakukan bila AV fistula tidak menimbulkan suatu gejala. Seperti bengkak pada daerah distal AV fistula.
2. Bedah (Ligasi)
Dilakukan bila AV fistula menimbulkan suatu gejala. Seperti bengkak, nyeri ( adanya DVT atau limb iskemik ).
9. Studi Kasus
Nama Pasien : Ank FN
Umur : 4 Tahun
Berat Badan : 11 Kg
v Pasien masuk ke rumah sakit dari poliklinik untuk persiapan katheterisasi, pada tanggal 1 Juni 2009 dengan keluhan utama : Biru.
v Hasil EKG : SR, QRS 120 x/menit, axis Normal, gel P Normal , ST – T change (-)
v Hasil Echo ( Pemeriksaan dilakukan pada tanggal 4 Mei 2006 ) : ASD III, RV Hipokonetik, R – L shunt.
v Pada tanggal 2 Juni 2009
v Jam 08.00 Wib
Pasien dilakukan katheterisasi jantung dengan puncture di regio femoralis kanan. Hasil : DOLV, PS severe.
Jam 10.00 Wib
Post katerisasi jantung pasien kembali ke ruang anak, pulsasi di dorsalis pedis kaki kanan tidak teraba . Diberikan heparin 40/ iu/kgbb/jam
Jam 17.30 Wib
Setelah diberikan heparinisasi selama ± 7 jam. pulsasi arteri dorsalis pedis kanan masih teraba lemah dan akralnya dingin . Pasien dipindahkan ke IW anak untuk dilakukan trombolitik dengan :
Dosis awal 2000 iu/kgBB dalam 10 menit (22.000/10 Menit)
Maintenance 1000 iu/kg/jam (11.000 iu/jam)
Observasi pulsasi dan suhu kaki , cek fibrinogen tiap 6 jam
l Jam 23.00 Wib
Pulsasi di dorsalis pedis kaki kanan sudah teraba kencang.
Tanggal 3 Juni 2009 Jam 13.00 Wib
Pasien dilakukan pemeriksaan dupleks sonografi femoralis.
Dengan diagnosa : Post katheterisasi jantung, nadi tidak teraba
Post Heparinisasi dilanjutkan trombolitik saat ini nadi sudah teraba
Hasil dupleks sonography femoralis yang di dapat :
ü AV fistula dari arteri femoralis profunda ke vena femoralis communis kanan
ü DVT negatif
ü Arteri pada kedua tungkai normal
COLOR
Gambar 3
terlihat adanya hubungan antara arteri femoralis profunda ke vena femoralis communus kanan.
DOPPLER
Gambar 4
Doppler arteri saat pengambilan di proximal AV fistula, In AV fistula dan Post AV fistula
Gambar 5
Doppler vena saat pengambilan di distal AV F istula
Saran dari dr Klg : Observasi saja Karna tidak ditemukan gangguan arteri dan vena di distal, maka pasien boleh pulang.
10. Kesimpulan
1. AV fistula adalah adanya hubungan antara pembuluh darah arteri dan vena, dan biasanya dapat terjadi akibat puncture pada tindakan kahteterisasi, atau trauma, atau inflamasi.
2.Pada pasien ini A-V fistula terjadi akibat puncture dan pemberian trombolitik. sehingga terjadi hubungan antara arteri dan vena.
3.Penatalaksanaan pasien ini tergantung pada besar kecilnya AV fistula dan gejala yang ditimbulkan.
No comments:
Post a Comment