MANAGEMENT OF ANTIKOAGULANT THERAPY
Heparin (Unfractined Heparin)
nAtherotrombosis merupakan penyebab kematian terbesar di dunia
nIndonesia diketahui bahwa penyebab kematian serebrovaskuler dan kardiovaskuler adalah sebesar 20,5% dan 70% diantaranya disebabkan oleh trombosis (Depkes (1997))
nTrombosis adalah pembentukan bekuan darah (trombosis) dalam sistem kardiovaskuler,
nbekuan darah terjadi di arteri koroner à serangan jantung
nbekuan darah terdapat di arteri serebral à stroke.
nAntikoagulan mengurangi kecenderungan terbentuknya bekuan darah dengan cara
mencegah aksi dari faktor pembekuan.
nAntikoagulan seringkali disebut sebagai pengencer darah,
nEfek dari antikoagulan adalah perdarahan, maka diperlukan pemantauan ketat pada pasien
yang mendapatkan terapi antikoagulan
Hemostatis
nPenghentian perdarahan setelah pembuluh darah mengalami cidera (trauma).
nHemostasis terjadi melalui beberapa cara:
n1. Spasme pembuluh darah
n2. Pembentukan sumbat trombosit
n3. Pembentukan bekuan darah sebagai hasil dari pembekuan darah
nProses pembentukan darah terjadi melalui tiga fase
n1. Pembentukan protrombin
n2. Perubahan protrombin menjadi trombin
n3. Perubahan fibrinogen menjadi fibrin
Antithrombotic Agents: Mechanism of Action
1.Anticoagulants:
prevent clot formation and extension
2.Antiplatelet drugs: interfere with
platelet activity
3.Thrombolytic
agents: dissolve existing thrombin
Faktor pembekuan :
nI. Fibrinogen
nII. Protrombin
nIIITromboplastin jaringan
nIV. Kalsium
nV. Labil
nVI. Faktor stabil
nVIII. Faktor antihemofilik
nIX. Faktor Chistmas
nX. Faktor stuart power
nXI. Plasmatromboplastin
nXII. Faktor Hageman
nXIII.Faktor stabilisasi fibrin
ANTIKOAGULAN
nObat yang digunakan untuk
mencegah pembentukan darah dengan jalan menghambat pembentukan atau menghambat
fungsi beberapa faktor pembentukan darah.
nTujuan utama dari terapi
antiokoagulan :
1. Mencegah penimbunan fibrin
2. Mencegah perluasan thrombos
3. Mencegah komplikasi tromboemboli
OBAT - OBAT ANTI KOAGULAN
nPenghambat sintesa faktor pembekuan (warfarin)
nAntithrombotic Agents
(heparin)
nFibrinolytic Agent
nAntiplatelet Agents
Warfarin (Coumarin, Coumadin, Panwarfin)
nAdalah antikoagulan oral dan paling sering digunakan, dosis tunggal, bekerja
menghambat/mengganggu sintesa faktor pembekuan vitamin K dependent (faktor II,
VII, IX, X). Mencegah pembentukan bekuan dan perluasan tetapi tidak melarutkan
bekuan.
nIndikasi :
n Acute myocardial
infarction transmural anterior and large
inferior wall
n Atrial fibrilasi
n Deep Vein Thrombosis
Treatment and Prophylaxis
n Mechanical and prosthetic
heart valves
n Fulomnary
embolism treatment and propohylaxis
n Cardiornyopathies
n Valvuler
heart disease
n Acute cardioembolic
stroke in on hypertensive patients
Kontraindikasi :
nPerdarahan aktif / cenderung perdarahan
nUlkus peptikum aktif
nAneurisma
nPerdarahan serebrovaskuler
nVarises esophagus
nIntoleransi warfarin atau alergi seperti rash akut, diare dan
mual
nKehamilan, warfarin dapat melewati plasenta yang menyebabkan teratogenicity
dan perdarahan janin.
Efek Samping :
nPerdarahan
nNekrosis kulit. Jarang terjadi tapi cukup serius, terjadi pada hari ke tiga sampai
hari ke delapan.
nSindrom purple toe, biasanya terjadi pada tiga sampai sepuluh minggu setelah
pemberian terapi. Perlu dipertimbangkan penyebab lain seperti vaskulitis, AMI
dengan emboli dan diabetes mellitus.
nAlopesia, osteoporesis, gangguan gastrointestinal
Protombin Time (PT)/INR (International Normalized Ratio)
nPT/INR adalah
pemeriksaan darah untuk memonitor terapi warfarin dan untuk menentukan dosis
warfarin yang tepat.
nPertama kali minum warfarin pemeriksaan PT/INR dilakukan 2-3
x/minggu, dokter menentukan dosis warfarin yang tepat, selanjuntya cek PT/INR
1-2 x/minggu atau beberapa minggu. Jika nilai INR sudah sesuai dengan nilai
yang diharapkan tes dilakukan tiap 3-4 minggu sekali.
nKonsensus Amireican College of Chest
Physician’s merekomendasikan target INR 2,5 (Range
2,0-3.0) untuk sebagian besar kondisi, untuk katup mekanik INR 3 (range 2.5-3.5).
Heparin (Unfractined Heparin)
nMukopolisakarida yang menghambat bekuan darah dengan mengubah protrombin menjadi
trombin, heparin juga menghambat agregasi platelet oleh trombin. Kerja heparin berlangsung
kira-kira 1,5 sampai 4 jam. Heparin yang telah disuntikkan akan dihancurkan oleh enzim dalam
darah yang disebut heparinase.
nIndikasi :
nPencegahan dan
pengobatan gangguan tromboemboli arteri dan vena
nInfark Miokard Akut
nAtrial fibrilasi
dengan emboli
nCoronary
angioplasty
nKontraindikasi :
nPerdarahan aktif
termasuk perdarahan intraserebral
nHipersensitif
heparin atau produk daging babi
nHeparin Induced Trombocitopenia (HIT)
nGagal ginjal
nEfek Samping :
nPerdarahan
nAlergi
nHeparin Induced Trombocytopenia (HIT)
Swicth Heparin to warfarin
nGenerally, warfarin can be started on the same day as heparin.
nHeparin should overlap for at least 3 to 4
days or until the INR value is within the
therapeutic range for two consecutive
days before heparin is discontinued.
Low-Molecular-Weight
Heparins (LMWH)
nLMWH
nDeltaparin
(fragmin)
nEncxaparin
(Lovenox)
nNadroparin
(Fraxiparin)
nIndikasi :
nPencegahan
tromboemboli
nPengobatan DVT
nAngina tidak stabil
dengan non Q miocard infarction
nKontraindikasi :
nPerdarahan
nTrombositopenia
nGagal ginjal
nEfek Samping :
nPerdarahan
nHematoma pada daerah suntika
nAlergi
FIBRINOLITIK
nditujukan untuk melarutkan setiap thrombus yang telah
terbentuk di arteri koroner,
memperkecil penyumbatan dan juga luasnya infark
(Brunner & Suddarth,
2001).
nIndikasi :
nUsia kurang dari 75
tahun
nOnset < 12 jam sejak mulainya sakit dada khas infark
nEvaluasi segmen ST > 0,1 mV pada dua sandapan atau lebih
nBundle Branch Block
/ adanya LBB baru
nTidak ada
kontraindikasi
nKontraindikasi :
nMutlak :Riwayat
stroke perdarahan, neoplasma intrakranial, perdarahan
internal aktif, diseksi
aorta.
nRelatif :Hipertensi
yang tidak terkontrol, sedang dalam terapi koagulan,
trauma baru dalam dua
minggu, perdarahan yang tidak terkontrol, perdarahan
interval tidak termasuk
menstruasi, riwayat pemberian atau alergi
streptokinase sebelumnya, kehamilan,
ulkus peptikum aktif.
nEfek SamPing :
nPerdarahan
nAritmia jantung
nHipotensi
nAlergi
Selektif FibrIN :
nTissue - type Plasminogen Activator (t-PA)
nRecombinan Tissue Plasminogen Activator (r-TPA)
nRecombinan Plasminogen Activator (relaplase-r-PA)
Non Selektif Fibrin
nStreptokinase
nUrikinase
nAnisoglate Plasminogen Streptokinase Aktivator Complex (ASPAC)
r-TPA (recombinant Tissue Plasminogen Activator)
nSebaiknya diberikan sebelum 6 jam
nBerikan bolus 15 mg IV
nLanjutkan 0,75 mg/kgBB (maksimal 50 mg) dalam drip selama 30
menit.
nKemudian 0,50 mg/kgBB (maksimal 35 mg) selama 60 menit.
nTotal dosis < 100 mg
nBerikan heparin IV 5000 ui bolus pada saat bersamaan dengan pemberian r-TPA
bolus, dilanjutkan dengan pemberian heparin drip. 1000
unit/jam, kemudian dosis
disesuaikan dengan nilai aPTT.
nCek aPTT 4 jam setelah pemberian heparian (standar pelayanan medik RSJHK
adalah 12 jam).
Streptokinase
nSebelum pemberian berikan hydrocortisone 100 mg IV sebagai profilaksis dari
reaksi alergi.
n1.500.000 untuk
streptokinase dalam 100 ml Dextrose 5%, diberikan secara IV 3
ml dan observasi selama 10 menit terhadap tanda anaphylaxis, bronchospasme,
urtikaria.
nBerikan 97 ml selama 60 menit
nBerikan heparin 12.500 unit, secara subcutan 4 jam
setelah pengobatan
trombolisis.
nHeparin drip 1000 ui/jam (standar pelayanan medik).
ANTI PLATELET
Antiplatelet Agents : Obat yang menghambat fungsi platelet (sel pembeku darah)
nOral Antiplatelet
nAspirin
nClopidogrel (Plavix)
nTiclopidine (Ticlid)
nIntravenous Antiplatelet
nAbciximab (Reopro)
nEptifibatide (Integrilin)
nTirofiban (Agrastat)
ASPIRIN
nyang dapat menurunkan adhesi dan agresi platelet dengan cara
menghambat enzim siklooksigenase sehingga terjadi hambatan
pembentukan
tromboksan A2 dan protaksilin. Tromboksan A2
merupakan vasokontriktor yang
menginduksi pengeluaran granula-
granula intraseluler sehingga terjadi agregasi
platelet.
nIndikasi obat antiplatelet :
nInfark miokar akut
nPencegahan
trombosis setelah operasi bypass
nMengurangi resiko
serangan ulang Transient Ischemic Attack
(TIA)
nPencegahan stroke
akibat atrial fibrilasi (Warfarin
dikontraindikasikan)
nKontraindikasi :
nPasien dengan
gangguan lambung (tukak lambung)
nGangguan perdarahan/perdarahan
nHipersensitif
nEfek samping :
nGangguan lambung seperti mual, muntah, diare, kembung
nUrtikaria biasa terjadi karena sensitive
aspirin
nPerdarahan
gastrointestinal
PENGKAJIAN
nKaji adanya riwayat alergi
nKehamilan, antikoagulan dapat menyebabkan problem serius selama
kehamilan, seperti: lahir cacat, perdarahan pada janin.
nKaji faktor-faktor yang dapat meningkatkan resiko perdarahan ·
nKaji masalah-masalah kesehatan yang baru saja terjadi :
nDemam lebih dari
satu atau dua hari
nDiare berat atau
terus menerus
nPersalinan
nPerdarahan
menstruasi yang abnormal
nPemasangan
intrauterine contraceptiver device (IUD)
nPembedahan,
termasuk pembedahan yang berhubungan dengan gigi
nPengobatan radiasi
nKaji faktor-faktor predisposisi yang mempengaruhi bekuan
darah :
nObesitas
nMerokok
nPembedahan
kardiovaskular
nGaya hidup
nAritmia